Dalam dunia kedokteran ada 2 proses melahirkan yang bisa dilakukan yaitu melahirkan normal dan operasi sesar. Jalan lahir sesar memang menjadi pilihan alternative pada saat kondisi ibu hamil tidak memungkinkan untuk mengejan atau melahirkan.
Menurut dokter kandungan Muhammad Dwi Priangga mengatakan bahwa ada tiga kondisi yang menyebabkan ibu hamil harus menjalankan operasi sesar.
Karena adanya indikasi kondisi ibu, kondisi janin atau kondisi keduanya yang memang menyebabkan harus operasi sesar.
Pertama kondisi ibu, ibu hamil dengan kondisi misal tekanan darah tinggi, infeksi pada ibu, gagal induksi dan kehamilan lewat bulan.
Kehamilan lewat bulan ini artinya usia kehamilan di atas 42 minggu, umumnya kehamilan cukup waktu berada di 38-41 minggu. Operasi sesar adalah solusi terbaik saat kehamilan lewat bulan karena jika di atas 41 minggu maka fungsi placenta menurun. Padahal plasenta merupakan sumber nutrisi untuk janin.
Kondisi bayi misalkan hipoksia janin atau gawat janin, kemudian presentai abnormal misal bokong atau bayi lintang.
Hipoksia janin atau gawat janin merupakan kondisi yang menandakan janin kekurangan oksigen selama kehamilan atau persalinan.
Operasi sesar juga akan dilakukan jika posisi bayi tidak normal seperti melintang atau posisi bokong bayi dibawah. Caesar juga dilakukan jika posisi plasenta berada di bawah.
Selain ketidaknormalan pada bayi, kelainan pada ibu juga menjadi alasan persalinan dengan menggunakan metode Caesar.
Ibu yang memiliki kelainan jantung dan paru-paru sehingga berbahaya saat mengejan pada lahiran normal. Bisa juga karena berat bayi yang besar sedangkan panggul ibu yang kecil sehingga bayi tidak bisa lewat.
Operasi sesar juga akan dilakukan jika ibu sudah mengalami sesar dua kali, karena akan sangat berisiko jika ibu mencoba melahirkan normal untuk yang ketiga kalinya. Kalau baru sekali untuk melahirkan ke dua jika hamil dengan rentang waktu satu tahun maka ibu boleh melahirkan secara normal.
Kondisi lainnya yang menyebabkan ibu harus sesar adalah kondisi CPD atau cephalopelvic disproportion. Kondisi ini adalah rasio luas panggul ibu lebih kecil dibandingkan besarnya bayi sehingga tidak mungkin bayi lahir melalui vagina atau jalan lahir.
Selain kondisi ibu dan bayi, Caesar juga bisa dilakukan karena atas permintaan dari pasien itu sendiri. Karena banyak sekali yang seperti itu, padahal sebenarnya tidak boleh, tapi dokter juga tidak bisa menolak hak pasien.
Pada umumnya pasien yang menginginkan melahirkan sesar adalah karena ingin bayinya lahir pada tanggal tertentu, atau karena takut tidak bisa menahan sakit saat melahirkan normal.
Dokter selalu menyarankan melahirkan normal jika memang memungkinkan, normal atau esar memiliki risiko masing-masing, tapi dewasa ini kemajuan teknologi kedokteran yang makin canggih maka membuat risiko itu sangat kecil.
5 Des 2022 | 661
Bursa pencapresan Pilpres 2024 terus jadi perhatian. Mengenai hal ini, hasil survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Indikator (LSI) menyebut elektabilitas mantan Gubernur DKI ...
PPKM Terus Diperpanjang Sampai Akhir Agustus 2021, Indonesia Diramal Bakal Resesi Lagi
11 Agu 2021 | 3108
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mewaspadai kemungkinan PPKM kembali diperpanjang hingga akhir Agustus 2021. Jika itu dilakukan, ia meramal Indonesia ...
25 Jul 2023 | 60
Facebook merupakan salah satu platform media sosial terbesar di dunia, dengan jutaan pengguna aktif setiap harinya. Dalam upaya untuk meningkatkan interaksi dan popularitas di Facebook, ...
Cegah Tikus Bersarang di Kendaraan Anda melalui Cara ini
25 Apr 2020 | 338
Selama masa kebijakan PSBB ini, sudah barangtentu aktivitas di luar rumah menjadi lebih jarang. Hal ini, salah satunya berdampak tidak terlalu seringnya kendaraan digunakan. Alhasil, ...
Rehabilitasi: Proses Memulihkan Kesehatan Seseorang
10 Nov 2022 | 304
Rehabilitasi adalah proses memulihkan kesehatan seseorang setelah cedera atau sakit. Ini bisa menjadi proses yang panjang dan sulit, tetapi hasil akhirnya sepadan. Ada banyak jenis ...
Penemu Pfizer Siapkan Vaksin Khusus Lawan Covid Varian Delta
15 Agu 2021 | 344
Pasangan suami istri penemu vaksin Covid-19 metode mRNA Pfizer, Ozlem Tureci dan Ugur Sahin, sudah mempersiapkan vaksin terbaru yang lebih manjur untuk melawan varian Delta. Keduanya juga ...