Awas, ini 3 Dampak Bullying Jika dilakukan Secara Berkelompok

Oleh Writer, 2 Apr 2020
cyberjawa.com - Anda pasti pernah mengalami diejek oleh teman anda baik itu saat di sekolah maupun ketika bermain di masyarakat.  Namun pernahkan anda berpikir apa dampak dari perilaku yang sering disebut dengan istilah Bullying tersebut? Di negara lain, perilaku seperti ini sangat menjadi perhatian serius karena berdampak hingga pada hilangnya nyawa seseorang, apalagi jika dilakukan secara berkelompok. Seperti apa sebenarnya dampak dari perilaku bullying jika dilakukan secara berkelompok? Ini dia bahasannya!

Korban menjadi eksklusif

Korban rundungan (bullying) akan merasa dirinya berbeda dengan orang lain. Sikap inilah yang disebut sebagai eksklusifitas korban rundungan . jika rundungan dilakukan secara berkelompok, korban akan merasa bahwa ia tak memiliki teman sama sekali, meskipun kenyataanya tidak semua anak menjadi pelaku rundungan tersebut. Secara psikologis, hal ini disebut sebagai generalisasi masalah. Anak tersebut merasa semua anak di luar dirinya adalah salah. Hal ini tentunya sangat membahayakan mindset dari korban tersebut jika tak segera diobati.

Perkembangan Sosial Terganggu

Masih menyambung dari dampak pertama di atas, jika korban sudah merasa dirinya eksklusif dibanding orang lain, hal ini akan mengakibatkan terganggunya perkembangan sosial dan kognitif pada korban. Bagaimana tidak, interaksi korban dengan orang lain menjadi terbatas, akibatnya pola perkembangan komunikasi sosial yang seharusnya dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, tidak dapat dilaluinya.  Hal ini juga berpengaruh pada perkembangan kognitif korban yang biasanya didapat dari pengalaman secara naturalis dalam kehidupan sehari-hari.

Emosi Tidak Stabil

Penggeneralisasian atau penyamaan persepsi bahwa semua orang itu salah akan menyebabkan korban mengalami masalah mental atau emosi yang tidak stabil. Biasanya jika rundungan terus dilakukan oleh para pelaku, bisa membuat korban menjadi berontak. Padahal sebenarnya anak tersebut memilki emosi yang sama seperti anak yang lainnya. namun karena emosinya yang tidak terluapkan karena rasa takut dari teman-temannya, akan membuat emosi yang selama ini tertahan menjadi meledak-ledak. Jika dianalogikan seperti bendungan yang terus ditahan, sedangkan air terus memaksa untuk keluar, lama-kelamaan akan jebol.

Dari beberapa dampak bullying di atas, kita seharusnya bijak sebagai seorang manusia untuk menghargai apa yang menjadi perbedaan dan satu sama lain tidak saling menyalahkan. Bahkan secara lebih jauh, manusia tidak berhak mengomentari perihal fisik yang sudah menjadi takdir Tuhan dalam penciptaanya.  Karena masih banyak rundungan yang terjadi akibat RAS yang berbeda. Semoga tiga dampak tadi dapat menyadarkan kira baik yang pernah menjadi korban, maupun yang menjadi pelaku.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © CyberJawa.com
All rights reserved