Abdominal Migrain adalah kondisi nyeri di bagian perut. Berbeda halnya dari migrain yang biasa dikenal sakit kepala sebelah. Rasa nyeri di perut ini terjadi akibat nyeri perut yang berlangsung lama dan berulang. Rasa nyeri biasanya terjadi secara tiba-tiba serta dapat berlangsung sekitar satu jam atau lebih, bahkan hingga beberapa hari.
Serangan nyeri abdomen atau nyeri di bagian perut lebih sering menyerang pada usia anak-anak sekitar 3 hingga 14 tahun, namun lebih seringnya terjadi diusia 3 hingga 10 tahun dan memuncak pada usia 7 tahun. Anak perempuan lebih sering mengalami nyeri bagian perut dibandingkan laki-laki.
Nyeri perut jarang terjadi di usia bawah 3 tahun atau diatas 14 tahun. Nyeri pada bagian perut juga perlu diketahui apa penyebabnya, sehingga dapat diberikan penanganan segara yang tepat. Apabila kondisinya perlu dilakukan pembedahan maka sebaiknya segera dilakukan operasi.
Gejala Abdominal Migrain
Mengetahui bahwa nyeri perut tidak bias disepelekan, maka kita harus mengetahui apa saja tanda dan gejalanya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat diketahui bahwa seseorang mengalami nyeri perut yaitu:
Untuk membedakan antara nyeri perut akibat nyeri psikogenik, berikut adalah tanda-tandanya:
Penyebab terjadinya nyeri di bagian perut belum dapat diketahui dengan pasti. Tampaknya terdapat beberapa makanan yang dapat memicu munculnya nyeri perut pada beberapa orang, seperti makanan yang mengandung MSG (monosodium glutamat), cokelat, keju, kafein, zat pewarna dan perasa, citrus, nitrit, dan lain sebagainya.
Cahaya terang, makan tidak teratur, kualitas dan kuantitas tidur yang kurang baik, puasa terlalu lama, adanya stressor, atau dalam perjalanan panjang juga dapat menjadi pemicu terjadinya nyeri bagian perut.
Faktor Risiko Mengalami Abdominal Migrain
Pengobatan dan Pencegahan Abdominal Migrain
Dalam hal ini perlu diberikan pengertian untuk melakukan perubahan perilaku atau kebiasaan sehari-hari. Mencegah pemicu juga penting mengingat nyeri ini dapat dating secara tiba-tiba tanpa gejala apapun sebelumnya. Modifikasi diet dapat dilakukan untuk menyeimbangkan kondisi tubuh, seperti mengkonsumsi probiotik, diet tinggi serat, dan diet bebas laktosa.
Apabila keluhan masih sulit untuk diatasi dengan memperbaiki kualitashidup, maka sebaiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan terapi yang sesuai. Biasanya keluhan seperti ini akan diobati sesuai dengankeluhan yang disampaikan. Misalnya diberikan obat untuk pereda nyeri.
Ini Syarat Agar Cicilan Anda dapat Ditangguhkan karena Wabah Corona
9 Apr 2020 | 554
Wabah Covid ini berdampak terhadap berbagai sektor, termasuk ekonomi. Beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta agar perusahaan pembiayaan membantu dengan ...
Sungguh Ajaib! Marmer Di Masjidil Haram & Masjid Nabawi Bisa Menyerap Panas
28 Jul 2020 | 2336
Walau cuaca terik dan panas yang ekstrim sering terjadi di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, tetapi para jamaah tidak pernah merasakan panas walau disana para jamaahnya tidak menggunakan ...
Kota Udang yang Membuat Rindu dan Penasaran
8 Jun 2021 | 759
Bagi yang suka jalan-jalan gak ada salahnya mengunjungi Cirebon yang dijuluki kota udang dan jangan lupa untuk mecicipi berbagai macam kuliner di kota udang ini, karena kalau engga ...
Pentingnya Keahlian Khusus dalam Pengelolaan Keuangan Berbasis Syariah
15 Jan 2024 | 200
Pengelolaan keuangan berbasis syariah menjadi semakin penting seiring dengan pertumbuhan ekonomi global. Prinsip-prinsip syariah, yang mencakup ketentuan etika dan moral Islam, membentuk ...
Kontribusi Paulo Freire dalam Pendidikan Orang Dewasa
13 Jun 2024 | 149
Paulo Freire dikenal sebagai seorang ahli pendidikan yang memberikan kontribusi besar dalam memahami, merumuskan, dan mengimplementasikan pendidikan orang dewasa. Paulo Freire lahir di ...
Cara Marketing Sukses Menggunakan Blog
27 Jun 2024 | 72
Dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini, pemasaran digital telah menjadi kunci sukses bagi banyak perusahaan. Salah satu alat pemasaran digital yang paling efektif adalah blog. ...