Sabar Dalam Menghadapi Berbagai Musibah Hidup

Oleh Editor, 27 Maret 2020
Sabar Dalam Menghadapi Berbagai Musibah Hidup – Setiap orang yang beriman pasti akan ditimpakan musibah di dalam hidupnya sebagai ujian dari Allah. Mereka yang berhasil atas ujian itu adalah mereka yang mampu bersabar. Sepanjang hidupnya manusia akan selalu dihadapkan pada musibah dan bencana. Cobaan demi cobaan selalu datang silih berganti. Oleh karenanya keimanan seseorang dan keyakinannya tidak akan mengakar kuat sebelum ia lulus menghadapi berbagai ujian tadi.

Sabar memiliki kedudukan yang agung di dalam islam, kehidupan selalu dibangun di atas berbagai macam kesulitan dan mara bahaya, tidak ada seorang pun optimis untuk terbebas dari semua cobaan dan penderitaan, akan tetapi masalahnya ialah pada besar kecilnya kadar cobaan itu sendiri. Sabar adalah bagian dari iman, sebagaimana kedudukan kepala bagi tubuh. Hal tersebut dikarenakan orang yang tidak memiliki kesabaran dalam menjalankan ketaatan, tidak memiliki kesabaran untuk menjauhi maksiat, dan tidak memiliki kesabaran tatkala tertimpa takdir Allah yang tidak menyenangkan, maka dia kehilangan banyak sekali bagian keimanan.

Ibnu Jauzy berkata “ Kalau ada orang yang ingin selalu selamat, selalu menang atas lawannya, dan selalu sehat tanpa pernah sakit, maka ia adalah orang yang tidak mengenal taktif (tugas dan kewajiban)dan tidak faham bagaimana berserah diri (kepada Allah).” Padahal rasa sakit itu tidak boleh tidak harus dirasakan oleh setiap orang mukmin maupun kafir. Dan kenyataanya yang kita saksikan jelas sekali menjukkan perbedaan antara orang yang jujur dan pendusta.

Allah berfirman : “ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Qs.Al-Ankabut:2)

Bukankah cobaan itu hakikatnya merupakan kebalikan dari yang apa dicita-citakan dan diharapkan? Padahal dunia ini tidak akan memuaskannya sekalipun ia mampu meraih segalanya.

Musibah pasti menimpa setiap orang, termasuk orang yang beriman. Namun tidak semua dari mereka mampu bersabar, sebagaimana Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “ Sungguh kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, kelaparan serta kekurangan harta benda, jiwa, dan buah-buahan. Maka berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqoroh:155)

Sabar diwajibkan sejak awal ditimpa musibah, bukan belakangan setelah musibah selesai dan lisan telah mengeluh serta hati tidak terima dengan ketetapan Allah. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, “Sesungguhnya sabar itu ketika awal tertimpa musibah” (HR.Bukhari)

Dan manusia akan senantiasa berputar seiring dengan roda kehidupan yang silih berganti antara cobaan dan kenikmatan. Ibnul Qayyim berkata “ Orang yang diciptakan oleh Allah sebagai penghuni Surga akan selalu mendapatkan ujian, dan seorang mukmin yang tangguh akan tegar dalam menghadapi berbagai ujian berat. Hatinya tidak berubah, dan lisannya tidak berkeluh kesah. Karena pandai dalam menyembunyikan penderitaan merupakan karakter orang-orang mulia. Dan seseorang tidaklah binasa kecuali karena habisnya daya tahan mereka. Maka ringankanlah penderitaan diri anda dengan mengingat pahala yang dijanjikan, dan anggap entenglah masalah itu agar selesai dengan sendirinya tanpa keluh kesah. Ingatlah selalu bahwa anda tidaklah dihalang-halangi kecuali supaya mendapatkan sesuatu, dan tidaklah diuji kecuali agar anda selamat dan jadi seorang mukmin sejati”.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © CyberJawa.com
All rights reserved