Dunia adalah Negeri Ujian

Oleh Editor, 7 Jun 2023
Ungkapan dunia adalah negeri ujian, menggambarkan pandangan bahwa kehidupan ini penuh dengan tantangan dan ujian yang harus dihadapi. Tentu saja dalam menghadapi ujian didunia dibutuhkan keimanan dan takwa.

Setiap individu dihadapkan pada situasi dan pengalaman yang berbeda-beda yang menguji kemampuan, ketahanan, dan karakter mereka. Ujian-ujian ini dapat berupa tantangan fisik, emosional, atau intelektual.

Penting untuk diingat bahwa ujian-ujian ini adalah bagian alami dari kehidupan dan dapat memberikan kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan berkembang. Ketika kita menghadapi ujian, kita dapat mengambil pelajaran dari penglaman tersebut dan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang kita peroleh untuk mengatasi tantangan di masa depan.

Ungkapan ini juga menekankan bahwa kehidupan tidak selalu mudah, tetapi melalui ketekunan, kegigihan, dan kesabaran, kita dapat melewati ujian-ujian tersebut dan menjadi lebih kuat dan bijaksana.

Dunia adalah negeri ujian, selama masih hidup, maka Allah akan terus memberikan ujiannya kepada hamba-Nya.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada hartanya maupun pada anaknya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun”.

Ujian dan cobaan dalam hidup di dunia terkdang berupa kelapangan dan kenikmatan, namun terkadang juga berupa kesempitan dan musibah. Bisa berupa sehat maupun kondisi sakit, bisa berupa kekayaan atau juga kemiskinan. Seorang mukmin akan menghadapi semua ujian dalam dua keadaan yaitu : kondisi susah dan kondisi senang.

Hendaknya seorang mukmin mengetahui bahwasannya ketika Allah Ta’ala memberikan kelapangan pada seorang hamba berupa nikmat harta, sehat, anak, dan kenikmatan lainnya bukan merupakan bukti bahwa Allah meridhoi dan memberikan kemuliaan kepada hamba tersebut.

Demikian pula kesempitan yang diperoleh seorang hamba berupa kekurangan harta, musibah sakit, dan musibah lainnya tidak menunjukkan bahwa Allah tidak ridho atau sedang menghinakan hamba tersebut. Ini merupakan prasangkaan sebagian manusia yang telah Allah nafikan dalam firman-Nya, artinya : “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya  kesenangan, maka dia akan berkata :”Tuhanku telh memuliakanku”. ADapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata:”Tuhanku menghinakanku” (Al-Fajr : 15-16)

Semoga Allah Ta’ala selalu memberikan taufik kepada kita semua dan kita senantiasa selalu berusaha agar menjadi orang yang beruntung dan mendapat kemenangan dalam menghadapi semua ujian dan coban, baik itu berupa nikmat atau juga musibah. Hanya Allah satu-satunya Zat Yang Maha Memberi Petunjuk dan tiada sekutu bagi-Nya.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © CyberJawa.com
All rights reserved