Kita mengenal, bahwa Antartika merupakan suatu daratan yang beku lagi dingin. namun, siapa sangka di daratan ini, puluhan juta tahun yang lalu merupakan suatu tempat yang subur, bahkan sampai bisa dihuni oleh hewan amfibi seperti katak.
Para peneliti menemukan bahwa ada fosil katak yang ditemukan pada daratan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa daratan Antartika dahulu mirip dengan Amerika Selatan. Para ahli paleontologi yang dipimpin oleh Thomas Mors, sedang berupaya untuk menemukan fosil mamalia yang sempat menghuni daratan Antartika sebelum periode pembekuan terjadi.
Di pulau Seymour, para peneliti sedang melakukan saringan terhadap sampel sedimen yang ditemukan. Namun, saat proses itu sedang terjadi, mereka menemukan sesuatu yang membuat seluruh tim peneliti terkejut. Para peneliti menemukan tulang pinggul besar (ilium) dan tengkorak berornamen, yang merupakan milik dari hewan amfibi yakni spesies Katak Bertopi atau Helmeted Frog.
Para peneliti memperkirakan bahwa kedua potongan bagian tubuh tersebut berusia kurang lebih 40 tahun.
"Ketika pertama kali menemukan tulang pinggul, saya langsung menyadari saya menemukan katak Antartika yang pertama," jelas Mörs seperti dikutip dari Inverse, Jumat (24/4).
Temuan ini lantas dipublikasikan di jurnal Scientific Report. Temuan terhadap fosil katak tersebut menguak fakta mengenai peran Antartika dalam evolusi vertebrata, sebelum terjadinya periode kepunahan massal pada akhir Eosen.
Para peneliti yang menemukan fosil katak tersebut juga terbantu untuk mengetahui lingkungan antartika di masa yang lalu. Salahsatu fakta yang terkuak, adalah beberapa glester di Antartika, ternyata sudah terbentuk ketika spesies katak bertopi itu masih hidup. Hal ini menunjukkan, bahwa hewan amfibi yang ada ketika itu, dapat bertahan hidup ketika kondisi daerah Antartika semakin dingin.
Seperti diketahui, spesies katak bertopi ditemukan di tempat tempat tropis, seperti Australia, Papua Nugini, dan Amerika Selatan. Tempat tersebut disinyalir memiliki iklim yang mirip dengan daratan Antartika pada 40 juta tahun yang lalu.
"Kami sekarang memiliki fosil katak dari Antartika yang menghubungkan kehidupan katak dari dua benua lainnya," kata Mörs.
Antartika dapat menjadi bukti yang penting sekaitan dengan dua benua yang ada, sebelum super benua terpisah. Selain itu, penemuan ini dapat menguak lebih dalam mengenai spesiaes kuno katak bertopi.
Mengintegrasikan Teknologi Robotik dalam Pendidikan di Boarding School Al Masoem
3 Sep 2024 | 71
Boarding School Al Masoem Bandung adalah salah satu sekolah asrama tingkat SMA yang terkenal dengan pendekatan pembelajaran inovatif dan teknologi canggih. Salah satu inovasi terbaru yang ...
Manfaat Print Kain Katun untuk Kesehatan dan Gaya Berbusana Anda
25 Jan 2022 | 916
Di jaman sekarang ini jaman teknologi, jaman era digital yang makin canggih dan salah satu trend yang sekarang lagi ramai dan banyak digunakan adalah print kain dan kebanyakan yang ...
Peran Pesantren dalam Konteks Pendidikan Modern
30 Nov 2023 | 271
Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Pesantren telah memainkan peran penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Di tengah dinamika perkembangan zaman, pesantren ...
Anies Baswedan akan Mencanangkan Program Satu Perekonomian
7 Feb 2024 | 231
Pada tahun 2045, Indonesia akan memasuki usia emas. Pada masa itu, Indonesia ditargetkan sudah menjadi negara maju dan salah satu dari lima kekuatan ekonomi dunia. Pada tahun tersebut, ...
Bersama Pohaci Menanam Buah Naga Sangat Mudah dan Menyenangkan
4 Okt 2021 | 912
Siapa yang tidak mengenal buah naga, buah yang satu ini saat ini sangat tenar. Buah naga masuk dalam jenis buah yang paling banyak digemari oleh orang-orang di Indonesia, jadi tidak heran ...
Pilih Kulkas dengan Teknologi Canggih dan Desain Elegan: Kulkas Belleza Jumbo
21 Nov 2023 | 466
Di era kehidupan yang serba modern, kulkas bukan lagi sekedar perangkat rumah tangga, tetapi juga sebagai kawan setia dalam menjaga kesegaran makanan dan minuman. Kulkas saat ini telah ...