RajaKomen

JOKOWI DI BAWAH LIMA TEKANAN BERAT

16 Jan 2022  |  455x | Ditulis oleh : Editor
JOKOWI DI BAWAH LIMA TEKANAN BERAT

By. Asyari Usman 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini berada pada posisi yang sangat rentan. Beliau sedang menghadapi lima (5) tekanan berat. Sekaligus. Kelima tekanan serius ini akan mempengaruhi cengkeraman kekuasaan Jokowi. Bisa pula berbahaya kalau orang yang menjadi presiden pada 2024 bukan figur yang dia idamkan.

Dan mimpi Jokowi tentang 2024 sangat mungkin buyar. Semua skenario politik yang sedang direncanakannya mulai terganggu. Dan sangat mungkin kelima tekanan itu akan menjadi “natural disaster” (bencana alam)-nya kekuasaan Jokowi.

Tekanan pertama adalah soal dua putra Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka (walikota Solo) dan Kaesang Pangarep, yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pelapor, Ubeidillah Badrun (dosen UNJ), meminta agar KPK menyelidiki dugaan “money laundering” (pencucian uang) dan KKN antara kedua terlapor dengan perusahaan yang terlibat pembakaran hutan, PT BMH, yang induknya adalah PT SM.

PT BMH digugat oleh Kementerian Lingkungan Hidup agar membayar ganti rugi sebesar Rp7.9 triliun. Namun yang dikabulkan oleh Mahkamah Agung (MA) hanya Rp78.5 miliar. Setelah itu, ada aliran dana yang patut diduga bermasalah dari BMH atau SM ke perusahaan milik anak-anak Jokowi.

Laporan ini akan membuat Jokowi gerah. Pastilah. Walaupun, menurut banyak orang, KPK kemungkinan besar akan menjelaskan “berbagai alasan” untuk tidak melanjutkan laporan yang menyeret kedua anak Presiden itu. Tetapi, tekanan psikologis laporan ke KPK ini akan memperbesar beban pikiran Jokowi.

Sebab, Jokowi juga menghadapi tekanan kedua. Yaitu, tekanan politik dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mega mengisyaratkan bahwa beliau tidak akan membiarkan Ganjar Pranowo maju sebagai capres seperti diinginkan Jokowi. Sebelum ini, Bu Mega tegas menolak upaya Jokowi untuk menjabat tiga periode atau memperpanjang jabatan sampai 2027 tanpa pemilu.

Bu Mega juga mengecam sejumlah pejabat yang menangguk di air keruh pandemi Covid-19. Ini tampaknya terkait dengan bisnis PCR yang diperkirakan menghasilkan laba super besar untuk beberapa pejabat tinggi. Dua menteri Jokowi diduga terlibat.

Tekanan ketiga adalah gugatan terhadap “presidential threshold” (PT) 20% yang dilancarkan oleh berbagai tokoh bangsa. Para penggugat menuntut supaya PT-20% dihapuskan. Kalau dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi nol persen, berarti keinginan “paksa” Jokowi agar Ganjar Pranowo (GP) menjadi presiden bisa gagal.

Jokowi sangat berkepentingan Ganjar menjadi presiden untuk melanjutkan kebijakan dia selama ini dan sekaligus menjaga karir Gibran serta Bobby Nasution.

Ada lagi tekanan keempat. Yaitu, gambaran tentang nasib buruk berbagai proyek megalomania yang ingin direalisasikan Jokowi. Termasuk, dan terutama, proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Penajam Paser, Kalimantan Timur. Sangat besar kemungkinan proyek ini akan dihapuskan oleh presiden yang bukan Ganjar Pranowo. Kalau ini terjadi, Jokowi akan merasa dipermalukan.

Akhirnya, tekanan kelima. Yaitu, desakan publik agar kasus pembantaian KM-50 diusut tuntas. Desakan ini sangat mungkin menjadi kenyataan setelah Jokowi tidak lagi duduk sebagai presiden dan penggantinya bukan Ganjar.

Pembunuhan semena-mena terhadap 6 (enam) pengawal H125 yang sejauh ini tidak ditangani dengan serius oleh penegak hukum, bisa jadi akan diinvestigasi ulang. Ini bisa membuat stress Jokowi. Sebab, penyelidikan ulang bisa menjalar bebas ke mana-mana. Termasuk bisa menyerempet para mantan kelas tinggi, nantinya.

Itulah lima tekanan berat yang dihadapi Presiden Jokowi saat ini. Tekanan dari Bu Mega adalah yang terberat bagi Jokowi. Sebab, manuver Bu Mega akan membuat semua jalan buntu. Tidak hanya buntu, boikot dari Bu Mega bisa pula mencelakakan Jokowi setelah dia tidak lagi duduk sebagai presiden.[]

14 Januari 2022
(Jurnalis Senior, Pengamat Sosial-Politik)

(hajinews)

Berita Terkait
Baca Juga:
Apa Yang Akan Terjadi Setelah Jokowi Tidak Lagi Jadi Presiden

Apa Yang Akan Terjadi Setelah Jokowi Tidak Lagi Jadi Presiden

Nasional      

7 Apr 2022 | 577


SESUAI UUD 1945, masa jabatan Jokowi sebagai presiden akan berakhir pada 20 Oktober 2024. Tidak bisa dipilih lagi untuk periode ketiga. Tidak bisa pula diperpanjang ...

Tanamkan Ilmu Agama Sejak Usia Dini untuk Bekal Tumbuh Dewasa

Tanamkan Ilmu Agama Sejak Usia Dini untuk Bekal Tumbuh Dewasa

Nasional      

11 Mei 2020 | 597


Sebagai orang tua tentu kita menginginkan anak-anak tumbuh menjadi anak yang selalu nurut dan mendengar apa kata orang tua. Anak yang tumbuh menjadi anak yang sehat, anak yang mempunyai ...

Miris! Jokowi Sigap saat Jadi Saksi Nikah Influencer, Lepas Tangan soal TWK KPK

Miris! Jokowi Sigap saat Jadi Saksi Nikah Influencer, Lepas Tangan soal TWK KPK

Nasional      

20 Sep 2021 | 447


Akademisi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Richo Andi Wibowo mengkritik sikap Presiden Joko Widodo yang lepas tangan atas polemik tes wawasan kepegawaian (TWK) pegawai Komisi ...

Mencari Aplikasi Akuntansi yang Tepat Untuk Sebuah Bisnis

Mencari Aplikasi Akuntansi yang Tepat Untuk Sebuah Bisnis

Tips      

26 Apr 2021 | 582


Dalam sebuah perusahaan baik itu perusahaan besar ataupun perusahaan kecil, seperti pedagang pinggir jalanan atau toko-toko kecil, bahkan didalam rumah tangga sekalipun. Yang namanya ...

Mau Kampanye Di Media Sosial Lewat Rajakomen Saja Yuk

Mau Kampanye Di Media Sosial Lewat Rajakomen Saja Yuk

Tips      

17 Feb 2022 | 585


Metode kampanye konvensional seperti pengerahan massa untuk demonstrasi mulai terasa hampa. Di balik keramaian dengan berbagai atribut, teras sepi. Kerumunan ide, gagasan, serta visi dan ...

Kuliah Di Sini Saja Di London School Of Public Relations

Kuliah Di Sini Saja Di London School Of Public Relations

Kampus      

15 Jun 2021 | 1708


Lembaga pendidikan formal kini semakin banyak sekali bermunculan bahkan sampai ke daerah. Sekarang di tingkat kabupatenpun sudah banyak bermunculan universitas atau lembaga pendidikan ...