rajatv

Gaung Pilpres 2024 Semakin Menggema, Menakar Elektabilitas Ganjar dan Anies

17 Agu 2021  |  934x | Ditulis oleh : Editor
Gaung Pilpres 2024 Semakin Menggema, Menakar Elektabilitas Ganjar dan Anies

Capres di Pilpres 2024 sudah mulai dibicarakan, survei elektabilas pun dilakukan sejumlah lembaga. Capres bukan utama dari Ketua Umum Partai, tapi banyak disorot sejumlah Kepala Daerah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam tiga besar elektabilitas.

Dalam survei nasional evaluasi kebijakan dan peta politik masa pandemi Charta Politika merilis survei terbaru, menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas dengan elektabilitas 20,6 persen dan diikuti Anies di posisi kedua dengan 17,8 persen, Prabowo Subianto berada di posisi ketiga, sedikit di bawah Anies, dengan 17,5 persen.

Sementara, posisi Puan Maharani calon lain yang kemungkinan diusung PDI Perjuangan berada di bawah Ganjar yang berada di posisi ke-9 dengan 1,4 persen.

“Salah satu kluster yang menjadi sorotan untuk tokoh capres saat ini bukan lagi dari Ketua Umum Partai melainkan dari sosok kepala daerah. Yang paling banyak mendapat simpati saat ini adalah Ganjar dan Anies,” kata Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta, Ujang Komarudin, Senin (16/8).

Dia menyebutkan keduanya memiliki background yang kurang lebih sama dan dianggap bisa mewakili masyarakat saat ini yang tengah menghadapi masalah ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kesehatan, serta pola birokrasi.

“Keduanya dianggap bisa mewakili suara masyarakat saat ini dan memperoleh hasil survei yang baik. Dua-duanya sama-sama aktifis, sama-sama dari UGM, dan punya program serta output yang kongkret dibandingkan nama-nama kandidat lainnya dalam hasil survei elektabilitas,” jelas Ujang.

Ujang Komarudin yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menyebutkan keduanya belum resmi dipilih oleh partai politik. Kendaraan Ganjar memang dari PDI Perjuangan, namun partai kepala banteng moncong putih ini belum resmi menunjuk Ganjar, sementara Anies tidak memiliki kendaraan politik.

Dia menyebutkan peta perjalanan menuju Pilpres 2024 sebenarnya sudah akan dimulai pada tahun depan 2022. Di mana sejak 20 bulan sebelum dilaksankan Pilpres partai politik sudah mulai bergerak untuk mencari kandidat terbaik yang diusung partainya.

“Politik menuju Pilpres 2024 itu tidak lama, semua akan cepat dan dinamis, apalagi incumben tidak bisa berpartisipasi kembali dalam Pemilu 2024. Apalagi beberapa waktu terakhir partai politik sudah mulai bergerak memperkenalkan sosok pimpinan partai mereka masing-masing,” ungkap Ujang.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menyebutkan sifat survei elektabilitas masih amat dinamis pasalnya Pemilu Presiden masih cukup lama yakni pada 2024.

“Survei sifatnya dinamis, bisa saja berubah, bila dulu nama Prabowo Subianto paling unggul sekarang justru Ganjar dan Anies berada di posisi terdepan dari segi keterpilihan (elektabilitas),” jelas Adi.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini…

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini menilai nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan memang merupakan dua kutub yang saling bersaingan satu dengan lainnya. “Apalagi mereka memiliki dua kutub bersebrangan. Anies kemungkinan besar di dukung partai oposisi sedangkan Ganjar didukung partai pendukung pemerintah saat ini,” ungkapnya.

Hal inilah, kata Adi Prayitno yang membuat persepsi publik terhadap kandidat terkuat Capres di 2024 terkunci pada kedua sosok Gubernur tersebut. “Ini membuat survei menempatkan keduanya tertinggi. Pemberitaan di media menempatkan Ganjar dan Anies selalu di spot light paling sering. Untuk kandidat lainnya ada, tapi yang mendominasi tetap Ganjar dan Anies,” jelas Adi Prayitno.

“Kemungkinan bisa ada empat paslon (Capres – Cawapres). PDI Perjuangan bisa mengusung sendiri. Namun jumlah poros Parpol bisa hanya dua Paslon apabila tidak ada jagoan figur dan logistik yang dominan,” ungkap Adi.

Sedangkan pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing, menyebutkan kedua kandidat memiliki peluang cukup besar apabila dilihat dari statistik kuantitatif. “Ada ketakutan partai politik apabila tidak mengusung calon dengan elektabilitas tertinggi maka perolehan suara partai akan rendah,” kata Emrus Sihombing.

Saat ini, publik sedang menilai prestasi dan kinerja keduanya (Ganjar dan Anies) dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah di wilayahnya masing-masing.

“Jadi meskipun Ganjar Pranowo paling tinggi elektabilitasnya dalam sejumlah survei, kemudian Anies juga perolehan suaranya tinggi, namun keduanya harus menjalankan tugasnya dengan baik dalam menghadapi pandemi Covid-19,” kata Emrus.

Dia menyebutkan, sosok pemimpin daerah khusus gubernur memiliki kans baik di Pilpres. Hal ini seperti terlihat pada Presiden Jokowi di 2014.

“Sebaiknya setiap partai politik memiliki kader terbaiknya sejak dini sehingga masyarakat dapat menilai rekam jejaknya dalam menjalankan tugas secara leluasa dan tidak mengumumkan di menit-menit terakhir,” jelas Emrus Sihombing. (*). -hajinews-

Berita Terkait
Baca Juga:
Rekomendasi Mencari Jasa Arsitek Terbaik Di Emporio Architect

Rekomendasi Mencari Jasa Arsitek Terbaik Di Emporio Architect

Tips      

11 Agu 2021 | 1404


Apakah anda sudah tau tentang jasa arsitek? Jasa arsitek adalah jasa yang melayani konsultasi dan pendampingan untuk suatu perencanaan sebuah bangunan. Nah, jika anda mempunyai rencana ...

Dapatkan Harga Termurah dan Terjangkau Kawat Seling Di Sini

Dapatkan Harga Termurah dan Terjangkau Kawat Seling Di Sini

Tips      

21 Okt 2021 | 869


Sekarang ini sudah semakin banyak sekali inovasi yang bisa membantu manusia untuk lebih mudah melakukan berbagai macam pekerjaan. Semua barang-barang yang di buat oleh manusia tentunya ...

Hukum Menikah Siri

Hukum Menikah Siri

Religi      

12 Mei 2023 | 389


Istilah “nikah siri” sebenarnya tidak di dapati dalam kitab-kitab fikih, sepndek penelusuran dalam Islam. Namun nikah siri ini adalah istilah yang muncul di tengah masyarakat ...

Mengapa Banyak Orang Memandang Prabowo Tidak Layak Menjadi Presiden?

Mengapa Banyak Orang Memandang Prabowo Tidak Layak Menjadi Presiden?

Nasional      

13 Feb 2024 | 130


Berdasarkan Husnatul Mahmudah, dkk dalam buku Pengantar Kewarganegaraan (2023), hak warga negara adalah jaminan dasar yang melindungi kemerdekaan dan kesejahteraan individu. Hak warga ...

Ketika Bosan dengan Pasangan Begini Cara Mengatasinya

Ketika Bosan dengan Pasangan Begini Cara Mengatasinya

Tips      

27 Jul 2020 | 666


Menikah adalah hal yang membahagiakan pada awal-awal pernikahan, namun seiring dengan berjalannya waktu akan muncul rasa bosan. Rasa bosan itu akan muncul entah itu masa pacaran, ...

pesantren Al Masoem

Pesantren Di Bandung yang Menanamkan Jiwa Entrepreneurship

Pendidikan      

5 Maret 2024 | 99


Entrepreneurship mungkin hal yang kurang sering didengar oleh kita, pada dasarnya masyarakat kita hanya paham wirausaha.Entrepreneurship merupakan salah satu update dari wirausaha, yang ...