Syaikul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya “Tazkiyatun Nafs” menyatakan bahwa sumber keburukan manusia itu adalah kelalaian, hawa nafsu (syahwat), kezaliman dan kebodohan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengingatkan agar menjauhi orang lalai dan mengumbar hawa nafsu. Seperti disebutkan dalam firman-Nya:
ÙˆÙŽÙ±ØµÙ’Ø¨ÙØ±Ù’ Ù†ÙŽÙْسَكَ مَعَ ٱلَّذÙينَ يَدْعÙونَ رَبَّهÙÙ… بÙٱلْغَدَوٰة٠وَٱلْعَشÙÙ‰Ù‘Ù ÙŠÙØ±ÙيدÙونَ وَجْهَهÙÛ¥ Û– وَلَا تَعْد٠عَيْنَاكَ عَنْهÙمْ ØªÙØ±Ùيد٠زÙينَةَ ٱلْØÙŽÙŠÙŽÙˆÙ°Ø©Ù ٱلدّÙنْيَا Û– وَلَا ØªÙØ·Ùعْ مَنْ أَغْÙَلْنَا قَلْبَهÙÛ¥ عَن ذÙكْرÙنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰه٠وَكَانَ أَمْرÙÙ‡ÙÛ¥ ÙÙØ±Ùطًا
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS Al Kahfi : 28).
Sifat lalai itu boleh jadi karena terlalu berorientasi kepada kehidupan dunia. Mungkin pula karena telah bertumpuknya perilaku maksiat dan hawa nafsu yang diperturutkan. Hawa nafsu pun tidak berdiri sendiri dalam melakukan keburukan kecuali disertai dengan kebodohan , sebab jika ia mengetahui bahwa sesuatu itu berbahaya dan berdosa untuk dilakukan, maka secara otomatis ia akan tetap menolak untuk mengerjakan hal tersebut.
Karena Allah telah menjadikan dalam jiwa kecintaan terhadap apa yang mendatangkan manfaat dan membenci sesuatu yang mendatangkan mudharat. Dan jika seseorang mengerjakan sesuatu yang berbahaya misalnya, maka hal itu disebabkan oleh kelemahan pikirannya.
Oleh karenanya, musibah terbesar adalah yang datang dari setan bukan hanya dari nafsu semata, karena setan membuat indah kejelekan dan menyuruhnya untuk melakukannya serta menyebutkan kebaikan-kebaikan yang terdapat padanya tetapi tidak menyebutkan madharatnya. Sebagaimana yang dilakukan iblis terhadap Adam dan Hawa.
Firman Allah Ta’ala :
Ùَوَسْوَسَ Ø¥Ùلَيْه٠ٱلشَّيْطَٰن٠قَالَ يَٰٓـَٔادَم٠هَلْ أَدÙلّÙÙƒÙŽ عَلَىٰ شَجَرَة٠ٱلْخÙلْد٠وَمÙلْك٠لَّا يَبْلَىٰ
“Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS Thaha : 120)
Dan ayat :
Ùَأَكَلَا Ù…Ùنْهَا Ùَبَدَتْ Ù„ÙŽÙ‡Ùمَا سَوْءَٰتÙÙ‡Ùمَا ÙˆÙŽØ·ÙŽÙÙقَا يَخْصÙÙَان٠عَلَيْهÙمَا Ù…ÙÙ† وَرَق٠ٱلْجَنَّة٠ۚ وَعَصَىٰٓ ءَادَم٠رَبَّهÙÛ¥ Ùَغَوَىٰ
“Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.” (QS Thaha : 121)
Ada juga firman Allah :
Ø£ÙŽÙÙŽÙ…ÙŽÙ† زÙيّÙÙ†ÙŽ Ù„ÙŽÙ‡ÙÛ¥ سÙوٓء٠عَمَلÙÙ‡ÙÛ¦ Ùَرَءَاه٠ØÙŽØ³ÙŽÙ†Ù‹Ø§ Û– ÙÙŽØ¥Ùنَّ ٱللَّهَ ÙŠÙØ¶Ùلّ٠مَن يَشَآء٠وَيَهْدÙÙ‰ Ù…ÙŽÙ† يَشَآء٠ۖ Ùَلَا تَذْهَبْ Ù†ÙŽÙْسÙÙƒÙŽ عَلَيْهÙمْ ØÙŽØ³ÙŽØ±ÙŽÙ°ØªÙ Ûš Ø¥Ùنَّ ٱللَّهَ عَلÙيمٌۢ بÙمَا يَصْنَعÙونَ
“Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS Fathir : 8)
Kebodohan pun akan menyeret kepada perbuatan buruk . Ketiadaan ilmu akan membawa manusia kepada bahaya yang lebih besar. Allah Ta’ala mengingatkannya dalam firman-Nya :
Ø®ÙØ°Ù ٱلْعَÙْوَ ÙˆÙŽØ£Ù’Ù…ÙØ±Ù’ بÙÙ±Ù„Ù’Ø¹ÙØ±Ù’ÙÙ ÙˆÙŽØ£ÙŽØ¹Ù’Ø±ÙØ¶Ù’ عَن٠ٱلْجَٰهÙÙ„Ùينَ
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang untuk mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS A-A’raf : 199)
Dalam sebuah riwayat dari Qatadah ia berkata,”Para sahabat Rasulullah telah bersepakat bahwa setiapyang mendurhakai Rabbnya maka dia berada dalam kebodohan , baik sengaja maupun tidak. Dan setiap yang mendurhakai Allahh maka dia bodoh”.
Dari Mujahid dan Adh-Dhahhak keduanya berkata,”Bukanlah suatu kebodohan bahwa seseorang itu tidak mengetahui yang halal dan yang haram, akan tetapi kebodohan itu ketika melakukan apa yang diharamkan.” Ikrimah berkata,”Dunia semuanya adalah kebodohan,” Dari Hasan Basri, bahwa ia ditanya tentang kebodohan , Maka ia menjawab,”Mereka adalah kaum yang tidak mengetahui hak mereka dari kewaajiban mereka.” :Lalu dikatakan kepadanya,”Bagaimana pendapat Anda jika mereka telah mengetahuinya?’ Ia menjawab,”Hendaknya mereke keluar darinya.”
Kebodohan akan membawa kepada malapetaka. Orang bodoh itu bukan berarti mereka yang tidak bersekolah atau berpendidikan. Namun lebih kepada sikap yang mengabaikan pada kebenaran, mengumbar hawa nafsu, dan berangan-angan tanpa berusaha keras. Mereka tidak mempersiapkan masa depan pascakehidupan dunia dengan baik.
Boleh jadi pendidikannya hanya sekolah dasar, tetapi penuh dengan kebaikan dan kemuliaan. Atau bahkan tidak mengenyam bangku sekolah, tetapi mampu menebar manfaat , menjaga ibadah, dan mau belajar agama tiada henti. Mereka yang selalu mengingat kematian, mempersiapkan bekal sebaik mungkin dan terus menebar kebaikan.
Sementara itu, tetap saja akan dinilai sebagai orang bodoh walau mungkin saja gelarnya profesor, bilamana kesehariannya penuh dengan keangkuhan, lalai akan kebaikan dan tertutup hatinya dari kebenaran.
Jabatannya boleh jadi presiden, gubernur, menteri, bupati, wali kota, rektor, atau apa pun itu, tetapi akan tetap dinilai bodoh, bila jauh dari rasa peduli, terus berusaha mempertahankan jabatan dengan segala cara, abai kepada hak-hak bawahan, lalai dari beribadah, sombong dan riya ketika berbuat kebaikan, serta membuat kebijakan yang jauh dari rasa keadilan.
Ketika ketidakadilan dipertontonkan, keburukan hanya tinggal menunggu waktu untuk betebaran. Kezaliman akan melahirkan perlawanan, kebencian, kerusuhan, bahkan peperangan. Bersikap adillah kepada diri sendiri, keluarga, bawahan yang dipimpin, teman seperjuangan, juga siapa pun yang berinteraksi dengan kita. Bila merasa telah berbuat tidak adil, segeralah bertaubat kepada Allah Ta’ala dan meminta maaf kepada mereka yang dizalimi.
Karena itu, masih ada saat untuk berbenah, memperbaiki diri , dan berusaha agar terhindar dari keburukan yang tidak hanya merugikan di dunia ini, tetapi lebih jauh lagi di akhirat nanti. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
Ø¥Ùنَّمَا ٱلتَّوْبَة٠عَلَى ٱللَّه٠لÙلَّذÙينَ يَعْمَلÙونَ ٱلسّÙوٓءَ Ø¨ÙØ¬ÙŽÙ‡ÙŽÙ°Ù„َة٠ثÙمَّ يَتÙوبÙونَ Ù…ÙÙ† قَرÙيب٠ÙÙŽØ£Ùو۟لَٰٓئÙÙƒÙŽ يَتÙوب٠ٱللَّه٠عَلَيْهÙمْ Û— وَكَانَ ٱللَّه٠عَلÙيمًا ØÙŽÙƒÙيمًا
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah, hanyalah taubat orang-orang yang berbuat keburukan karena kebodohan, kemudian mereka bertaubat dengan segera, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Mahabijaksana.” (QS Annisa: 17).
dan firman Allah Ta;ala :
ÙˆÙŽØ¥ÙØ°ÙŽØ§ جَآءَكَ ٱلَّذÙينَ ÙŠÙØ¤Ù’Ù…ÙÙ†Ùونَ بÙـَٔايَٰتÙنَا ÙÙŽÙ‚Ùلْ سَلَٰمٌ عَلَيْكÙمْ Û– كَتَبَ رَبّÙÙƒÙمْ عَلَىٰ Ù†ÙŽÙْسÙه٠ٱلرَّØÙ’مَةَ Û– أَنَّهÙÛ¥ مَنْ عَمÙÙ„ÙŽ Ù…ÙنكÙمْ سÙوٓءًۢا Ø¨ÙØ¬ÙŽÙ‡ÙŽÙ°Ù„َة٠ثÙمَّ تَابَ Ù…ÙÙ†Û¢ بَعْدÙÙ‡ÙÛ¦ وَأَصْلَØÙŽ ÙَأَنَّهÙÛ¥ غَÙÙورٌ رَّØÙيمٌ
“Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: “Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-An’am : 54)
14 Feb 2023 | 130
Pentingnya penggunaan short URL atau link shortener dalam era digital saat ini tidak dapat dipungkiri. Dalam dunia internet yang penuh dengan informasi, URL yang pendek dan mudah diingat ...
Tempat Kursus Mekanik Motor Bergaransi Sampai Bisa
3 Agu 2021 | 386
Sekarang ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat, yang menyebabkan makin banyaknya produk-produk teknologi diciptakan. Hasil perkembangan teknologi saat ini yang salah satunya makin ...
Warga Jakarta Berlimpah Subsidi
2 Des 2021 | 242
Peduli Wong Cilik! Ini kalimat yang tepat untuk disematkan kepada Anies Baswedan, Gubernur DKI. Bukan slogan, tapi ini kebijakan yang memang bisa dibuktikan. Anies melanjutkan program ...
Kampus Purwokerto Mampu Mencetak Generasi Millenial yang Siap Mengahadapi Tantangan
10 Jul 2021 | 372
Universitas Amikom Purwokerto merupakan salah satu kampus favorit untuk calon mahasiswa baru di Jawa Tengah. Kampus ini berada di Jalan Let. Jend. Pol. Soemarto, Purwokerto, Prov.Jawa ...
Hari Kiamat: Penjelasannya Menurut Berbagai Agama di Indonesia
7 Jun 2021 | 409
Sudah beberapa kali hari kiamat diprediksi kedatangannya oleh beberapa orang. Hari terakhir kehidupan di dunia itu memang dipercaya ada dalam berbagai ajaran agama dan budaya. ...
Import Barang dari China Semua Serba Mudah dan Cepat
24 Feb 2020 | 680
Import Barang dari China Semua Serba Mudah dan Cepat - China adalah negara produsen yang mulai di perhitungkan di dunia, karena hampir semua produk yang dibutuhkan manusia di dunia saat ...