10 Tips untuk Orang tua Mengikhlaskan Anaknya untuk Belajar Di Pesantren

Oleh Editor, 21 Agu 2023
Mengikhlaskan anak untuk belajar di pesantren adalah langkah penting dalam membantu anak mengembangkan diri secara agama dan karakter. Mengembangkan diri anak tidak hanya bisa anda dapatkan dalam pendidikan pesantren, di sekolah formal juga anak bisa mendapatkan pendidikan karakter tapi dari semua jenis sekolah, sekolah plus pesantren merupakan salah satu pilihan terbaik untuk bisa mendapatkan keduanya sekaligus.Maka dari itu sangat penting bagi orang tua untuk bisa mencari sekolah terbaik sesuai dengan kebutuhan putra putrinya.

Bagi orang tua yang sudah mempesantrenkan anaknya di pondok, alangkah baiknya untuk bisa mengikhlaskan anaknya untuk bisa belajar di pesantren,selain karena dapat mengganggu konsentrasi anak ketika di pesantren, ketidak ikhlasan orang tua terhadap anak kadang malah menjadi sebuah hal yang dapat menghambat perkembangan anak selama di pesantren. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat orang tua lakukan untuk mengikhlaskan anak belajar di pesantren:

Pemahaman tentang Pesantren: 

Orang tua perlu memiliki pemahaman yang baik tentang apa itu pesantren, tujuan pendidikannya, dan manfaat yang akan diperoleh anak dari pengalaman ini. Pengetahuan yang baik tentang pesantren akan membantu orang tua merasa lebih nyaman dan yakin mengambil keputusan ini.

Komunikasi Terbuka:

Orang tua harus berbicara secara terbuka dengan anak tentang rencana ini. Dengarkan pandangan dan perasaan anak terkait pesantren. Diskusikan alasan di balik keputusan ini dan manfaat yang mungkin diperoleh anak dari pengalaman pesantren.

Pemberian Informasi yang Jelas:

Sediakan informasi yang jelas kepada anak mengenai pesantren yang akan diikutinya, seperti program pendidikan, kurikulum agama, fasilitas, pengajar, dan lingkungan di pesantren. Hal ini akan membantu anak memiliki gambaran yang lebih nyata tentang apa yang akan dihadapinya.

Berbicara dengan Alumni Pesantren:

Jika memungkinkan, ajak anak berbicara dengan alumni pesantren yang telah menyelesaikan pendidikan di sana. Mereka bisa berbagi pengalaman positif dan bagaimana pesantren telah membantu dalam perkembangan mereka.

Mengajarkan Rasa Independensi:

Ajarkan anak tentang nilai-nilai kemandirian dan tanggung jawab sebelum berangkat ke pesantren. Ini akan membantu anak lebih siap secara mental dan emosional untuk menjalani pengalaman tersebut.

Memahami Tujuan dan Manfaat:

Jelaskan kepada anak tentang tujuan belajar di pesantren, seperti pengembangan karakter, pengetahuan agama yang lebih mendalam, serta kemandirian dalam kehidupan sehari-hari. Berbicara tentang manfaat jangka panjang dari pendidikan pesantren dapat membantu anak melihat nilai positif dari pengalaman tersebut.

Memberikan Dukungan Emosional:

Pastikan anak merasa didukung secara emosional oleh orang tua dalam keputusannya. Berikan dukungan dan jaminan bahwa orang tua akan selalu ada untuknya meskipun jarak memisahkan.

Bersiap Secara Mental:

Baik orang tua maupun anak perlu bersiap secara mental untuk perubahan ini. Berbicaralah tentang tantangan yang mungkin muncul dan cara menghadapinya dengan bijak.

Mengikuti Proses Adaptasi:

Setelah anak mulai belajar di pesantren, pertahankan komunikasi terbuka dan tetap berinteraksi secara teratur. Ini akan membantu anak merasa tetap terhubung dengan keluarga dan merasa didukung.

Doa dan Keyakinan:

Berdoalah bersama sebagai keluarga, memohonkan perlindungan dan kemudahan bagi anak dalam menjalani pengalaman pesantren. Memiliki keyakinan dan kepercayaan akan membantu menguatkan hati.

Ingatlah bahwa setiap anak unik, dan proses mengikhlaskan anak belajar di pesantren dapat berbeda-beda. Hal yang terpenting adalah menjaga komunikasi yang baik dan memberikan dukungan penuh kepada anak dalam perjalanan ini. Bagi anda orang tua yang sudah menyekolahkan putra atau putrinya ke pesantren, sikap ikhlas adalah sebuah pilihan. Jika memang anda belum bisa mengikhlaskan putra putri anda untuk bisa belajar ke pesantren, maka usahakan sebelum anak anda memilih pesantren persiapkan mental dan persiapkan diri untuk menerima dari jauh jauh hari. Jangan jadi penghambat keputusan anak, meskipun anda adalah orang tua mereka.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © CyberJawa.com
All rights reserved